Ranking FIFA: Indonesia Kembali Melambung, Mulai Jauhi Malaysia

9:07 AM
FIFA kembali merilis daftar ranking negara-negara anggota periode Januari 2018. Dalam ranking terbaru, Indonesia berhasil melambung dua anak tangga dan kini menempati urutan ke-160. Sementara, Jerman masih tak tergoyahkan dari posisi teratas.


Indonesia berhasil menempati ranking 160 berkat koleksi 121 poin. Ini memang bukan ranking terbaik Indonesia yang pernah menduduki peringkat ke-76 pada 1998. Namun, pencapaian ini tetap patut diapresiasi mengingat Indonesia sempat dikucilkan oleh FIFA selama kurang lebih setahun karena adanya intervensi pemerintah.

Kini, sepak bola Indonesia perlahan kembali menggeliat. Setelah sempat berada di bawah Kamboja, Singapura, dan Malaysia, kini Merah Putih mampu menjadi tim terbaik kelima di Asia Tenggara, di bawah Vietnam, Filipina, Thailand, dan Myanmar.

Pencapaian Indonesia pun kontradiktif dibanding negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Laos, yang justru mengalami penurunakn peringat pada ranking FIFA edisi Januari 2018. Singapura berada di peringkat ke-173, Malaysia ke-175, dan Laos ada di urutan ke-183.

Sementara untuk ranking global, tak ada perubahan signifikan di posisi 1-14. Jerman masih bertakhta, disusul Brasil, Portugal, Argentina, Belgia, Spanyol, Polandia, Swiss, Prancis, dan Cile, yang melengkapi 10 besar.

Dalam ranking edisi kali ini, Taiwan (134), Lebanon (84), dan Palestina (75), berhasil menempati peringkat terbaik dalam sejarah mereka. Sementara, lonjakan terbesar dialami Kuwait, yang berhasil naik 15 peringkat. Kebalikan dengan Suriname, yang justru merosot 32 anak tangga.

10 Besar Ranking FIFA

1 - Jerman (1602 poin)
2 - Brasil (1483 poin)
3 - Portugal (1358 poin)
4 - Argentina (1348 poin)
5 - Belgia (1325 poin)
6 - Spanyol (1231 poin)
7 - Polandia (1209 poin)
8 - Swiss (1190 poin)
9 - Prancis (1183 poin)
10 - Cile (1147 poin)

RANKING ASIA TENGGARA

112 - Vietnam (298 poin)
123 - Filipina (263 poin)
129 - Thailand (236 poin)
140 - Myanmar (203 poin)
160 - INDONESIA (121 poin)
172 - Kamboja (103 poin)
173 - Singapura (101 poin)
175 - Malaysia (99 poin)
183 - Laos (82 poin)
190 - Brunei Darussalam (45 poin)
191 - Timor Leste (44 poin)

Eks Real Madrid Main Di Indonesia, Liga 1 Musim Depan Semakin Panas

9:03 AM
Satu lagi bintang Eropa akan bermain di liga Indonesia. Julien Faubert secara resmi menjadi penggawa Borneo FC. Eks bintang Real Madrid itu akan bermain selama satu musim membela tim Pesut Etam, julukan Borneo FC.


Sebelum resmi berseragam Borneo FC, Faubert sempat bernegosiasi dengan empat klub Liga 1. Akan tetapi, proyek menarik Borneo FC mampu memikat pemain berusia 34 tahun itu, Kamis (18/1/2018) WIB.


Pemain asal Prancis itu punya alasan khusus bergabung dengan Borneo FC. Dia merasa senang karena di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim.

Tidak disebutkan berapa nilai kontrak yang dikeluarkan untuk mendatangkan pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut.

Seperti kita ketahui Faubert bukanlah pemain liga top Eropa yang pertama kali merumput di Indonesia. Sebelumnya sudah ada nama-nama seperti Didier Zokora, Carlton Cole, Nick Van Der Velden, Mohammed Sissoko dan juga Michael Essien.


Bahkan belum lama ini, Mitra Kukar juga berhasil mendapatkan tanda tangan pemain jebolan Premier League, Danny Guthrie .

Pemain sepak bola asal Inggris tersebut diberi kontrak selama satu musim dengan opsi perpanjangan. Kehadiran gelandang berusia 30 tahun tersebut, diharapkan mampu membawa tim mencapai target lima besar pada kasta teratas sepakbola nasional ini.

sumber

Akhirnya, Resmi Dapatkan Tanda Tangan Bintang Garang Ini, Skuad Persib Kian Mewah?

2:04 PM
Bobotoh mendapatkan kabar gembira karena akhirnya salah satu bintang pujaan mereka telah resmi membubuhkan tanda tangan baru.

Ya, gelandang andalan Kim Jefrey Kurniawan telah memperpanjang kontraknya 3 tahun hingga 2021. Kim yang tengah menjalani perwatan akibat cedera parah ketika diterjang pemain Persija Rudi Widodo memberikan pernyataan tersebut.


Melalui akun twitternya @kimkurniawan ia sangat bangga dan bahagia tetap menjadi bagian Persib. "Sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian Persib 3 tahun hingga 2021. Saya sangat berharap bisa memberikan yang terbaik dan juara bersama kalian" ujar Kim.

Pemain berdarah Jerman tersebut memang tampil apik musim lalu, meski bertubuh mungil namun kegarangannya di lini tengah tak perlu diragukan lagi.


Berani, cekatan dan tak kenal lelah adalah ciri khas dari adik ipar Irfan Bachdim itu. Kim yang terkenal dekat bobotoh memang berhasil mencuri perhatian bobotoh karena ia bermain amat total atau kata orang Sunda mah 'jeung getihna'.

Kehadirannya di lini tengah jelas akan membuat skuad Persib kian mewah, karena sebagai besar gelandang Persib mulai memasuki usia senja seperti Haryono. Sebelumnya Maung Bandung juga telah resmi diperkuat Victor Igbonefo, Bojan Malisic dan Eka Ramdani.

Menarik kita nanti aksi Kim Jefrey Kurniawan saat ia kembali nanti, apakah akan tetap apik atau justru menurun?

Sumber : www.indosport.com (12/1/2018)

www.goal.com (12/1/2018)

5 Kandidat Kuat Juara Liga Champion 2018, Tim Mana Jagoanmu..??

9:43 AM
Liga Champions 2017/18 telah memasuki babak penyisihan. Sebanyak 32 tim yang terbagi dalam delapan grup bersaing pada fase ini.

Juara Liga Champions musim lalu, Real Madrid, tergabung di Grup H bersama Tottenham Hotspur, Borussia Dortmund, serta APOEL. Grup ini boleh dibilang salah satu grup neraka.


Sementara itu, finalis musim lalu, Juventus, satu grup dengan Barcelona, Sporting CP, dan Olympiakos di Grup D. Dalam tiga musim terakhir, Juventus selalu finis sebagai finalis.

Pada 2015, wakil Italia itu dikalahkan Barcelona 1-3 di laga final. Dua musim kemudian, Juventus kembali ke partai puncak. Kali ini, Real Madrid yang memupus ambisi klub berjuluk Si Nyonya Tua itu dengan kemenangan 4-1.

Wajar, jika Juventus kembali masuk dalam kandidat pemenang Liga Champions musim ini bersama Real Madrid. Selain kedua tim tersebut, ada tiga tim lainnya yang prediksi akan memenangkan trofi bergengsi tersebut.

Berikut 5 kandidat juara Liga Champions 2017/18 seperti dikutipn dari Sportskeeda:

5. Juventus


Juventus satu-satunya wakil dari Liga Serie A Italia yang punya peluang realistis untuk memenangkan Liga Champions musim ini. Klub berjuluk Si Nyonya Tua itu terakhir juara pada 1996.

Namun, dalam tiga musim terakhir, klub berjuluk Si Nyonya Tua itu finis sebagai finalis. Pada 2015, Juventus takluk 1-3 dari Barcelona. Sementara musim lalu, giliran Real Madrid yang memupus ambisi Juventus dengan skor 4-1.

Namun, tidak akan mudah bagi Juventus untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut. Pasalnya, skuat racikan Massimiliano Allegri berada di Grup D bersama Barcelona di babak penyishan.

Meski demikian, Juventus masih berpeluang lolos ke babak 16 besar sebagai runner up grup. Dengan catatan, mereka dapat mengalahkan Olympiankos dan Sporting CP, dua rival lainnya di Grup D.

4. Paris Saint-Germain


Tidak ada yang mengira jika Paris Saint-Germain akan menjadi kandidat potensial untuk memenangkan trofi Liga Champions musim in. Sebab, pencapaian PSG di kompetisi elit Eropa itu adalah semifinal pada musim 1994-1995.

Setelah itu, prestasi terbaik PSG cuma mencapai perempat final. Musim lalu, pasukan Unai Emery hanya mencapai babak 16 besar. Menang 4-0 di leg pertama, PSG menyerah 1-6 dari Barcelona pada leg kedua.

Penasaran dengan Liga Champions, pemilik PSG Nasser Al-Khelaifi memutuskan membeli Neymar dari Barcelona pada musim panas 2017 dengan harga 222 juta euro, menjadi rekor transfer dunia. Setelah Neymar, PSG juga memboyong Kylian Mbappe dari AS Monaco dengan status pinjaman.

Dengan tambahan Neymar dan Mbappe, skuat PSG dinilai lebih kuat dibandingkan musim lalu. Wajar, jika wakil Prancis ini masuk dalam kandidat.

3. Bayern Munchen


Tak peduli seberapa buruknya penampilan Bayern Munchen di laga terakhir atau dilanda cedera pemain, tetap tidak ada tim di dunia ini yang ingin menghadapi raksasa Bundesliga itu di Allianz Arena.

Munchen terakihr kali memenangkan Liga Champions pada 2013 lalu. Mereka telah memenangkan lima gelar Eropa sejauh ini.

Di bawah sentuhan Carlo Ancelotti, Munchen mencoba mengembalikan kejayaan mereka di kompetisi Eropa. Musim lalu, wakil Jerman ini terhenti di perempat final setelah disingkirkan Real Madrid, yang keluar menjadi juara.

Di babak penyisihan, Munchen tergabung di Grup B bersama Paris Saint-Germain, Celtic, dan Anderlecht. Dipastikan, Philipp Lahm dan kawan-kawan akan bersaing dengan PSG untuk menjadi juara grup.

2. Barcelona


Semua orang memperkirakan Barcelona akan memiliki musim yang buruk menyusul kekalahan 1-5 dari Real Madrid pada Piala Super Spanyol 2017. Ditambah lagi, klub Catalan ini ditinggal Neymar yang hengkang ke Barcelona.

Tetapi, Lionel Messi dan kawan-kawan membuktikan bahwa prediksi itu salah. Di Liga Spanyol, Barcelona menyapu bersih lima laga pertama dengan kemenangan.

Barcelona seolah membuktikan mereka tidak terpengaruh sama sekali dengan kepergian Neymar. Lini tengah Blaugrana sudah terlihat sulit. Paulinho yang baru bergabung pada musim panas ini ternyata cepat beradaptasi.

Barcelona memulai Liga Champions dengan kemenangan telak 3-0 atas Juventus pada laga perdana Grup D di Camp Nou. Ini seolah memberi sinyal bahwa pasukan Ernesto Valverde sebagai kandidat kuat juara. Blaugrana telah memenangkan lima trofi Liga Champions, dengan gelar terakhir pada 2015 lalu.

1. Real Madrid


Kandidat kuat untuk memenangkan trofi Liga Champions musim ini adalah Real Madrid. Los Blancos merupakan pemenang rekor klub yang paling banyak memenangkan trofi kompetisi bergengsi tersebut, yakni 12.

Tak hanya itu, Real Madrid menjadi satu-satu tim yang memenangkan trofi Liga Champions dua musim berturut-turut, yaitu 2016 dan 2017. Pasukan Zinedine Zidane diprediksi akan memenangkan kembali trofi tersebut pada musim ini.

Real Madrid memang kehilangan Alvaro Morata yang pindah ke Chelsea dan James Rodriguez hengkang ke Bayern Munchen. Tapi, Los Blancos telah mendatangkan talenta muda terbaik di dunia, seperti Theo Hernandez dan Dani Ceballos.

Selain itu, lini tengah Real Madrid juga bermaterikan pemain-pemain hebat. Selain Toni Kroos dan Luka Modric, masih ada Marco Asensio serta Isco.

sumber

5 perayaan Goal Paling Fenomenal yang Pernah di Lakukan oleh Pemain Indonesia

9:11 AM
Sebagai pencinta sepak bola tentu kita tidak asing dengan proses terciptanya goal. Tapi dalam satu pertandingan ada hal yang tidak kalah penting dari hal tersebut. Selebrasi goal tentu merupakan momen yang  selalu dilakukan oleh setiap pemain bola. Bahkan Lionel Messi yang kelas dunia sampai Bambang Pamungkas tentu pernah melakukan hal ini.

Aksi mereka tentu ada yang unik dan aneh, tapi tidak jarang setiap perayaannya menyimpan makna di dalamnya. Ada yang melakukan selebrasi untuk menunjukkan pesan penting bahkan sampai provokasi.

Dalam gelaran sepak bola Indonesia, selebrasi penuh makna ini juga eksis bahkan beberapa masih sangat diingat sampai hari ini. Lalu, perayaan goal paling fenomenal macam apa yang pernah dilakukan? Simak ulasannya berikut.

Perayaan Goal yang menunjukan sikap toleransi terhadap agama lain


Keragaman agama bukan penghalang untuk melakukan perayaan goal dengan berdoa bersama. Hal itu ditujukan para pemain Bali United se-usai mencetak goal kegawang Borneo Fc. Telihat Miftahul Hamdi (kanan) bersujud syukur ala gerakan sholat karena dia muslim, sementara Yabes Roni (kiri) berdoa dengan gayanya sendiri mengepalkan tangan karena pemeluk agama kristen.

Hal ini tentu menunjukan bahwa sepak bola bukan hanya permianan menendang bola saja, tapi lebih dari itu ada sikap toleran di dalamnya. Pastinya kerukunan ini bukti bahwa Bali tempat aman untuk agama apa saja. Dan dapat menjawab, bahwa di Negara ini kita bisa memunculkan sikap toleransi antar sesama orang lain. Tentu hal ini Salah satu yang bisa contoh untuk kita semua.

Perayaan Goal untuk memberi penghormatan kepada pemain yang meninggal


Pertandingan persipura melawan persija pada 8 september lalu memunculkan hal yang menarik. Pada laga yang dimenangi Persipura itu, ada selebrasi unik yang ditunjukkan para pemain Mutiara Hitam. Sesudah Boaz salosa mencetak goal dia melakukan perayaan dengan menenteng baju Choirul Huda kiper persela.

Bentuk penghormatan terakhir ini adalah suatu cara bagaimana para punggawa team Papua itu mengenang almarhum Choirul Huda, meski tidak satu tim dengannya. Bentuk perayaan ini mengandung makna yang mendalam ya guys. Sikap Respect yang patut ditiru oleh siapa saja, karena meski bersaing untuk gelar juara mereka tetap menghormati sesama rekan yang meninggal.

Selebrasi goal yang sangat dibenci tim lain bahkan para supporter lawan


Merayakan goal memang hal lumrah, tetapi apabila mengacungkan jari tengah hal sungguh sangat kurang ajar. Di luar negeri sana, hal ini sangat terlarang karena dapat menimbulkan keributan dan menghilangkan sportifitas pertandingan. Kasus Andesy Setyo Prabowo contohnya yang melakukan selebrasi seperti itu kearah bech pemain PSIS Semarang.

Kejadian itu terjadi setelah dia mencetak goal ketiga dalam laga bertajuk derby Jawa Tengah. Perayaan goal yang bisa dikatakan sangat berani dan pastinya akan mendapatkan sanksi.

Kejadian seperti ini merupakan hal  sangat provokatif kepada tim lawan yang dapat memicu ketegangan antara pemain bahkan supporter di stadion. Banyak pilihan selebrasi yang tidak merugikan siapapun. Kasus Persipura dapat menjadi contoh meskipun bersaing tapi tetap Respect kepada lawan.

Tanda cinta dalam perayaan goal pemain membuat gebetan tambah sayang

Terkadang pemain sepak bola tidak kalah romantis dari para punjangga di luar sana. Ya, dengan berbagai macam cara, para pemain bola bisa menyampaikan pesan cintanya. Salah satunya melalui bentuk selebrasi yang mengaplikasikan pesan sayang di dalamnya.

Selain bakalan menyentuh hati pasangan tentu dapat membuat pasangan kita susah tidur. Tentu jauh lebih romantis dari surat cinta atau puisi indah, bahkan lebih indah dari gombalan receh kalian. Bukti akan hal itu diperlihatkan oleh punggawa garuda muda Evan Dimas. Setelah mencetak goal dia langsung buat tanda hati untuk kekasihnya. Duuh jadi ingin punya pacar pesepakbola ya sahabat ledies.

Selebrasi dengan menghukum pelatih sendiri


Dalam suatu selebrasi dapat dilakukan individu atau berkelompok. Tapi apa jadinya bila perayaan goal yang kamu lakukan sambil menghukum pelatihmu. Tentu hal yang greget ya, selain bergembira kita bisa sedikit balas dendam  dengan menghukum pelatih. Momen langka ini terjadi kepada Nova Arianto yang harus push-up saat timnya berhasil mencetak goal.

Kejadian itu terjadi pada saat laga ISC B mepertemukan Madiun putra dengan PSBI yang berhasil dimenangi team asal Madiun itu. Perayaan seperti ini sangat menarik ya, sob. Bisa dibayangkan apabila timnya mencetak goal  sebanyak 20 kali. Dipastikan pelatih tersebut akan berbadan lebih kekar dan pastinya berotot layaknya samsons.

Setiap selebrasi selalu mengandung makna dalam semua perayaannya. Dan selalu menimbulkan respon yang berbeda bagi setiap penonton yang menyaksikan. Seperti kisah pemain yang menggunakan jari tengah tadi yang membuat banyak orang geram.

Namun akan menimbulkan respect saat dilakukan dengan baik. Jadi pilihlah bentuk perayaannya yang tepat tanpa merugikan orang lain dan tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas.

sumber

5 Stadion Tipe Tradisional yang Begitu Populer di Indonesia, Salah Satunya Mungkin Ada di Kotamu

9:03 AM
Indonesia saat ini memiliki banyak sekali stadion sepakbola yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Ada stadion yang berbentuk modern dan populer karena kualitas yang dimilikinya dan ada juga yang berbentuk tradisional akan tetapi tetap populer karena tim yang bermarkas didalamnya.

Dan berikut merupakan 5 stadion dengan bentuk tradisional yang populer di Indonesia diantaranya banyaknya stadion tipe tradisional yang populer lainnya di Indonesia dengan data yang dilansir dari worldstadiums.com (07/02/2018).

1. Stadion Siliwangi Bandung


Stadion ini tentu sangat populer bagi para penikmat sepakbola nasional. Stadion ini sangat populer karena sebelumnya stadion ini merupakan markas utama dari Persib Bandung. Stadion yang diresmikan pada tahun 1956 ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton. Stadion ini tidak lagi digunakan oleh Persib Bandung di kompetisi resmi saat ini.

2. Stadion Teladan Medan


Stadion Teladan Medan juga sangat populer di sepakbola nasional. Stadion ini terkenal tentu berkat nama besar tim yang bermarkas di dalamnya yaitu PSMS Medan. Stadion yang diresmikan pada tahun 1953 ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton. Saat ini Stadion Teladan masih digunakan PSMS Medan sebagai markas utama mereka dan sedang direnovasi.

3. Stadion Brawijaya Kediri


Stadion ini tentu terkenal karena klub Persik Kediri. Stadion yang diresmikan pada tahun 1983 ini memiliki kapasitas sekitar 10.000 penonton. Stadion ini masih digunakan Persik Kediri hingga saat ini.

4. Stadion Haji Agus Salim Padang


Tentu kita juga tidak asing lagi dengan nama stadion ini. Markas utama Semen Padang ini juga populer berkat prestasi yang ditorehkan Semen Padang di kancah sepakbola nasional. Stadion yang diresmikan pada tahun 1985 ini memiliki kapasitas sekitar 10.000 penonton.

5. Stadion Andi Mattalatta


Stadion ini juga sangat populer di sepakbola nasional karena PSM Makassar bermarkas di dalamnya. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton saja.

Demikian informasi mengenai stadion tipe tradisional yang populer di Indonesia. Sesungguhnya masih banyak stadion lain seperti Stadion 10 November Surabaya, Stadion Mandala Jayapura dan stadion-stadion lainnya.

Akan tetapi pada kesempatan kali ini kita hanya mengulas 5 stadion saja. Bagaimana menurut anda sobat? Silakan sampaikan pendapat anda di kolom komentar yang tersedia secara sopan dan bijaksana.

sumber

Ceroboh! Performa Kian Dahsyat, MU Akhirnya Makin Menyesal Buang Mega Bintang Kreatif Ini?

8:58 AM
Manchester United baru saja meraih kemenangan atas tamunya Huddersfield di pekan ke 26 Liga Inggris malam tadi. Bermain di Old Trafford anak asuh Jose Mourinho menang 2-0 lewat gol Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez seperti dikutip Dailymail.co.uk (4/2/018).


 Hasil ini patut disyukuri karena jarak dengan Manchester City sedikit terpangkas menjadi 13 poin usai The Citizen dipaksa berbagi angka oleh Burnley. MU meraih angka 56 sementara City 69 seperti dikutip Premierleague.com (4/2/2018)


Sementara rival mereka yang lain tim London Arsenal sukses pesta gol ke gawang tamunya Everton. Emirates Stadium disuguhi permainan cantik dan menghibur dari para pemain dan berhasil menang dengan skor 5-1.

Gol dipersembahkan oleh hattrick Aaron Ramsey, Laurent Koncielny dan bomber anyar Pierre Aubameyang. Namun ada satu pemain yang akhirnya membuat Manchester United menyesal yaitu Henrik Mkhitaryan.


Ya, pemain yang akrab dipanggil Micki tersebut tampil sangat menawan dengan torehan hattrick assist. Performanya amat baik dan terlihat nyaman serta menyatu dengan permaianan, performa hebat yang jelas membuat United iri.

Dianggap gagal dan dijadikan alat tukar Alexis Sanchez nyatanya Micki langsung tampil moncer. Fakta ini akan dengan mudah ditemukan jawabannya yaitu Mourinho selaku juru taktik lah yang salah dan gagal memaksimalkan potensi terbesar Mkhitaryan.


Manajer asal Portugal yang gemar melepas pemain dengan kualitas mumpuni ini memang bak mimpi buruk bagi pemainnya sendiri. Kevin de Bruyne, Mohamed Salah dan banyak lagi adalah contoh jika taktik Mou kerap membuat pemain tak berkembang.

Sumber

Pelatih Persipura Jayapura Kepincut Pemain Berusia 16 Tahun Ini

8:52 AM
Persipura Jayapura terus melakukan persiapan untuk menghadapi kompetisi musim 2018. Mereka pun saat ini masih dalam tahap melakukan seleksi pemain muda yang akan direkrut.

Teranyar, pelatih Persipura, Peter Butler, mengungkapkan ketertarikannya untuk merekrut salah satu bakat muda dari Papua yang sedang mengikuti seleksi di timnya saat ini. Adalah Renhart Sokoy yang mampu membuat pelatih asal Inggris itu kepincut.


Renhart merupakan pemain muda asal sekolah sepakbola (SSB) Sentani. "Ia masih 16 tahun. Dia pemain muda yang punya kualitas dan bagus untuk Persipura," kata Butler.

Lebih lanjut, eks pelatih timnas Bostwana itu bakal segera melakukan pencoretan lagi terhadap pemain muda yang mengikuti seleksi. Kemungkinan keputusan akan diberikan pada Jumat (9/2) sore dan Sabtu (10/2) pagi.

"Saya ingin adil dalam pencoretan pemain muda. Saya tahu dari dulu pemain Papua bagus-bagus, mereka punya kualitas dan kuat. Saya senang dan enjoy bekerja dengan mereka," tambah pelatih berusia 51 tahun itu.

Di sisi lain, Butler juga menuturkan senang dengan mulai bergabungnya para pemain senior dalam mengikuti latihan. Sebut saja Boaz Solossa, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Ricardo Salampessy, serta Yustinus Pae.

Dia juga menambahkan, bakal ada pemain baru yang segera didatangkan. "Ada juga penambahan pemain asing yakni gelandang dan juga stoper," jelasnya.

sumber

Bukan Selebritis, Pemain yang Sempat Membela Timnas Ini Justru Pilih Jadi Pegawai Rutan

8:48 AM
Berhasil menembus skuat Timnas di usia muda tidak lantas membuat pesepakbola berhasil meraih kesuksesan di dunia olahraga paling digemari sejagat raya itu.  Contohnya saja Syamsir Alam, pemain yang digadang-gadang menjadi penerus Bambang Pamungkas ini justru tak terlihat di kancah sepak bola Indonesia saat ini.


Padahal Syamsir merupakan eks punggawa Timnas Indonesia U-23, bahkan jauh sebelum di Timnas U-23 pemain yang sempat memperkuat DC United ini merupakan kapten Timnas U-19. Sayangnya, ia kini tak lagi berkecimpung di dunia si kulit bundar, pemain asal Sumatera Barat ini lebih memilih untuk menjadi selebritis.

Hal serupa namun tak sama terjadi juga pada pemain yang sempat membela Timnas lainnya. Sosok tersebut adalah Adnan Ilham, lelaki yang sempat memperkuat Timnas Indonesia U-13 dan U-14. Diusia mudanya, Ilham terbilang sosok pesepakbola yang cukup moncer.


Dilansir dari rakyatku.com(07/02/2018), dia pernah merasakan berlaga di Milan Italia dan Thailand pada 2009-2010 lalu.

Meskipun begitu, Ilham tak lantas menjadi pesepakbola yang terbilang sukses ketika dewasa. Alih-alih menjadi seoarang pemain bola, sosok kelahiran Makasar, 16 September 1995 itu justru memilih menjadi pagawai rutan.

Ilham kini menjadi pegawai baru di Rutan Klas II B Pinrang. Lelaki yang sempat dipanggl PS TNI  dan juga pernah main untuk Sriwijaya FC U-17 ini memilih menjadi pegawai rutan setelah dirinya berhasil lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2017 yang lalu.

Melanjutkan karier sebagai pesepakbola atau tidak itu memang sebuah pilihan yang bebas dipilih oleh siapa pun. Namun, kita sebagai penikmat sekaligus pencinta sepak bola Nasional tentu berharap setiap anak yang berhasil mengenakan jersey Timnas Indonesia di usia muda mampu tumbuh sebagai pemain bola berkualitas yang membuatnya menjadi andalan Timnas Indonesia Senior dikemudian hari.

Lantas bagaimana pendapat pembaca setia Bola Liar mengenai artikel kali ini? berikan pandangan atau pun persepsi kalian semua pada kolom komentar di bawah ini, terima kasih semuanya. Salam sepak bola Indonesia Jaya!

sumber

3 Pemain Muda Terbaik Piala Presiden Ini Akan Dipanggil Luis Milla, Siapa Dia?

8:42 AM
Delapan besar Piala Presiden 2018 yang lalu memang menjadi sorotan sendiri bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena banyaknya pertandingan big match disana. Bahkan Luis Milla pun juga ikut menonton langsung keempat pertandingan babak delapan besar tersebut yang semuanya dilaksanakan di Stadion Manahan, Solo dalam waktu dua hari.

Tidak hanya sekedar menonton, namun Luis Milla datang kesana untuk mencari pemain lain yang mungkin bisa dibawanya ke dalam skuad Timnas U-22 yang akan bermain di Asian Games nanti. Hal itu terlihat karena Luis Milla disana bersama dua assisten pelatihnya, yakni Bima Sakti dan satu lagi pelatih kiper, Eduardo Perez.


Luis Milla juga sangat serius memperhatikan pergerakan pemain demi pemain, bahkan ia dalam beberapa kesempatan terlihat mencatat dengan serius, dan mungkin saja mencatat nama-nama pemain yang kemungkinan besar akan dipanggilnya.

Meski Luis Milla belum membeberkan siapa saja nama pemain muda yang akan dibawanya ke Timnas U-22, namun sudah banyak informasi tentang siapa sajakah pemain yang kemungkinan besar akan dibawa oleh Luis Milla untuk bergabung dengan Egy Maulana, Irfan Jaya, Febri Hariyadi dan kawan-kawan di Timnas U-22.

Salah satu pemain yang paling mencolok penampilannya adalah Abdul Rohim. Penjaga gawang PSMS Medan ini tampil gemilang di Piala Presiden 2018 ini. Di babak delapan besar menghadapi Persebaya Surabaya, total dia sudah melakukan 7 penyelamatan gemilang.


Dan 4 diantaranya dilakukannya di babak adu penalti. Tentunya dengan penampilannya itu sangat memungkinkan Abdul Rohim dipanggil ke Timnas U-22 yang dipersiapkan untuk Asian Games nanti.


Masih di pemain PSMS, ada pula nama Frets Butuan. Pemain muda yang sangat lincah ini mampu mengantarkan PSMS Medan masuk ke semifinal Piala Presiden. Dirinya juga mencetak gol fantastis saat PSMS Medan menghadapi Persebaya di babak delapan besar.

Bahkan dengan kecepatannya, ia seringkali mengobrak-abrik pertahanan Persebaya. Pemain ini juga tampil sangat gemilang saat di babak penyisihan yang lalu.


Ada satu lagi namanya Syahrian Abimanyu. Pemain ini mungkin tidak asing di telinga kita karena merupakan pemain jebolan Timnas U-19 tahun lalu. Pemain Sriwijaya FC yang sebelumnya berkarier di Spanyol ini menunjukkan di usianya yang masih muda, namun ia bisa tampil sebagai pemain yang baik di lini tengah sriwijaya. Bahkan umpan-umpannya seringkali merepotkan pertahanan lawan.

Selain tiga pemain itu, seperti yang dilansir oleh tribunnews.com (05/02/18), juga ada nama Alfath Fathier asal Madura United yang menunjukkan permainan yang sangat baik.


Menurut admin, ada lagi Hanis Saghara yang juga pantas dipanggil di Timnas U-22. Kalau menurut kalian siapa lagi sih pemain muda yang pantas dipanggil ke Timnas U-22?

sumber

Empat Anak Perempuan Djajang Nurdjaman Cantik Semua, Kamu Pilih Mana?

8:38 AM
Baru-baru ini pelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman, membagikan foto anak-anak perempuannya di media sosial. Semua cantik, tak pelak foto tersebut kemudian menjadikan warganet gempar.

Djajang merupakan pria 53 tahun kelahiran Majalengka. Sebelum melatih PSMS, ia pernah memiliki kenangan manis bersama Persib Bandung.


Bersama dengan klub barunya sekarang, Djajang mendapat sorotan karena sukses membawa PSMS melaju ke semifinal Piala Presiden 2018. Padahal PSMS, sebelumnya bukan klub unggulan karena harus bertarung di Grup A dengan Persib Bandung, PSM Makassar dan Sriwijaya FC.

Tapi faktanya, PSMS lolos dan akan bertemu dengan Persija Jakarta di babak semifinal nanti. Pertandingan antara kedua kubu akan berlangsung di Stadion Manahan Solo dalam dua leg.

Sebelum laga tersebut berlangsung, Djajang Nurdjaman menunjukkan kebersamaannya bersama keluarga. Mungkin keluarganya inilah yang akan menjadi kekuatannya ketika menjalani segala tantangan yang menantinya.

Foto yang diunggah di media sosial tersebut kemudian membuat warganet riuh dalam kolom komentar. Banyak dari mereka terkagum dengan kecantikan putri dari Djajang Nurdjaman.

Lihat foto-fotonya di bawah ini :





sumber

Terkuak Gaji Para Pemain Liga Super Malaysia Jauh Melebihi Bayaran Persib, Apalagi Persija

8:32 AM
Tentu suatu hal yang menyesakkan saat mengetahui fakta jika level kompetisi di negara Jiran Malaysia jauh lebih baik dibandingkan liga di Indonesia. Secara struktur dan sistem pengelolaan, mau tak mau kita mesti mengakui keunggulan negeri serumpun itu. Akan tetapi, yang paling menyedot perhatian publik saat ini, tak lain dari nominal gaji yang dijanjikan klub-klub Malaysia.

Merilis laman footballtribe.com (07/02/2018), baru-baru ini salah satu tim Liga Super Malaysia, Kedah FA tanpa sengaja membocorkan daftar gaji para pemainnya ke media massa setempat. Dan sangat mengejutkan, nilai gaji yang mereka berikan jauh melampaui angka-angka yang dikucurkan para kontestan Liga 1.


Dari daftar tersebut diketahui pemain Kedah FA dengan bayaran tertinggi jatuh kepada dua punggawa asing, Lindon Krasniqi dan Sandro da Silva Mendonica. Gelandang serang berpaspor Albania dan Brazil mendapat gaji sebesar 128.670 RM per bulan, yang senilai dengan 450 juta rupiah!


Marquee player Persib Bandung saja 'hanya' diberi upah 83 juta rupiah per bulan. Dan perlu diketahui. Kedah FA bukanlah klub besar di Malaysia, layaknya Johor Darul Takzim. Namun, mereka sanggup membayar gaji pemain sebesar itu!

Baddrol Bachtiar menjadi pemain lokal dengan bayaran tertinggi di Kedah. Gelandang 30 tahun mendapat upah sebesar 77.109 RM, setara dengan 266 juta rupiah! Wow, sungguh nominal yang sangat menggiurkan.

Bagi publik Malaysia, angka-angka di atas bukanlah suatu hal yang menggemparkan. Bahkan, Kedah FA termasuk tim yang terhitung irit dalam urusan gaji pemain. Klub-klub besar lainnya malah lebih jor-joran untuk masalah penggajian punggawanya.

Di tahun 2015 silam, Pahang FA contohnya, mengeluarkan uang sekitar 250 ribu RM, setara 865 juta rupiah untuk membayar legiun asing, Patito Rodriguez per bulannya.


Hasil dari finansial mapan dan kompetisi yang terstruktur membuat klub-klub Liga Super Malaysia dapat berbicara banyak di tingkat Asia. Tengok ketika Johor Darul Takzim menjuarai AFC Cup 2015.

Pertanyaannya kemudian, sampai kapan persepakbolaan Indonesia hanya jalan di tempat, dan sekedar menonton kemajuan sepakbola negeri-negeri tetangga?

sumber

Diguyur Hujan Deras, Camp Nou Indonesia Ini Aman dari Genangan Air, Kita Patut Bangga

8:26 AM
Grup C Piala Presiden 2018 telah dipertandingkan kemarin di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dilansir dari liga-indonesia.id (18/1/2018), pada laga pertama di sore hari Persebaya bermain imbang 1-1 melawan PS TNI, sementara pada laga kedua di malam hari Madura United menang telak 5-0 atas Perseru Serui.

Warga Surabaya dan sekitarnya patut bangga memiliki stadion sepakbola berkapasitas besar seperti Gelora Bung Tomo yang tidak hanya besar namun jika diperhatikan maka memiliki kemiripan dengan markas tim La Liga Spanyol yaitu Barcelona.


Arsitektur bangunan Gelora Bung Tomo sepertinya memang dibangun dengan terinspirasi dari milik klub asal Katalan tersebut. Bukan hanya bentuk, ternyata Gelora Bung Tomo memiliki keunggulan yang patut untuk dibanggakan terutama terkait dengan drainase lapangan.

Pada pertandingan malam hari ketika Madura United bertanding menghadapi Perseru Serui, sejak babak pertama Stadion Gelora Bung Tomo diguyur oleh hujan yang sangat deras. Guyuran air dari langit itu terus menerus menerpa lapangan pertandingan setidaknya hingga pertengahan babak yang kedua.


Menariknya laga kedua kesebelasan tetap berjalan lancar karena drainase bagus yang dimiliki oleh stadion tersebut membuat tidak adanya genangan air yang mengganggu aliran bola. Padahal intensitas air yang turun sangat deras dan tampak mengganggu kualitas gambar siaran di televisi.

Banyak stadion di Indonesia yang cukup megah dan katanya memiliki standar Internasional. Stadion-stadion tersebut tentu saja dibangun dengan dana APBD yang bukan main besarnya, namun seringkali kita harus gigit jari ketika melihat lapangan tergenang air akibat tidak mampu menahan curah hujan yang tinggi.

Tentu saja kondisi yang terjadi di Gelora Bung Tomo semalam patut untuk mendapatkan apresiasi dan pantas menjadi tempat rujukan bagi daerah-daerah lain yang ingin membangun stadion baru supaya bisa mengikuti pola drainase lapangan yang dimiliki oleh stadion kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut.

sumber

Butuh Waktu Puluhan Tahun Bagi Indonesia Memiliki Pemain Seperti Ini

8:23 AM
Elie Eiboy, Okto, Andik, M. Ridwan deretan pemain sayap hebat yang dimiliki Indonesia, sebetulnya masih banyak nama lain, mengingat Indonesia memang selalu memiliki pemain sayap yang bagus, tidak sulit untuk mencari pemain sayap di negeri ini.

Tapi tahukan UCers gaya bermain siapa yang sangat dibutuhkan timnas kita dan pemain seperti dia sangatlah langka ditemukan di negera tercinta kita ini? Jawabannya adalah Evan Dimas.


Ya Evan Dimas merupakan sosok pemain komplit. Ketenangan, mengendalikan permainan, umpan memanjakan, akurasi umpan bawah dan atas bagus, dan mampu mencetak gol, begitulah kemampuan yang dimiliki sosok Evan Dimas.

Kita memang memiliki banyak gelandang, sebut saja Firman Utina, Ahmad Bustomi, Eka Ramdani, Ian Kabes, dan masih banyak lagi, namun tidak ada yang bertipikal seperti Evan Dimas. Kebanyakan gelandang di Indonesia suka mengirimkan umpan lambung jauh kedepan, berbeda dengan Evan yang begitu ciamik mengontrol permainan.


Kita bisa melihat kesuksesannya di Timnas dan Bhayangkara FC. Di Timnas U-19 Evan mampu membawa Indonesia juara, di level senior Evan muda sudah bermain untuk Indonesia di Piala AFF 2014. Sementara sukses Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 tidak terlepas dari peran Evan.

Seperti yang dilansir dari Goal.com (04/02/2018), Evan dimas banjir pujian di penampilan perdananya bersama Selangor, salah satunya datang dari pelatih lawan, Fábio Joaquim Maciel da Silva.

"Tentu saja dia adalah pemain yang bagus, saya tahu betul Evan Dimas dan dia merupakan pemain yang sangat bagus. Saya mengenal dia sejak melatih timnas Timor Leste," ungkap Fàbio.

"Saya mengamatinya di level timnas U-19, U-23 sampai dia akhirnya masuk senior. Dia punya kualitas dalam mengendalikan laga, mengontrol lini tengah dan memberikan bola," imbuh pelatih KLFA.

"Dia [Evan] memang dimainkan bukan untuk mencetak gol, tapi dia merupakan pemain yang bisa mengendalikan permainan dan mendominasi lini tengah," pungkas pelatih asal Brazil tersebut.

Kemampuan Evan Dimas mengontrol permainan tidak perlu diragukan lagi, dia tenang dan memiliki visi permainan. Setelah era Evan Dimas berakhir kita tidak tahu seberapa lama lagi untuk mendapatkan kembali gelandang seperti itu. Semoga "Xavi" nya Indonesia itu mampu membangakan Indonesia di negeri jiran Malaysia.

Tulisan ini murni pendapat admin, tidak ada voting ataupun penobatan yang menyatakan Evan Dimas gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

sumber

Wow! Klub Malaysia Ini Pesta Lima Gol, Pemain Indonesia Jadi Pembuka Kemenangan

9:14 PM
Satu lagi pesepak bola asal Indonesia mulai menunjukkan sinarnya di Malaysia. Ya, David Laly sukses mencetak gol pertama sekaligus pembuka kemenangan besar Felcra FC pada uji coba terbaru mereka.

Bermain pada Rabu (24/1/2018) sore, Felcra FC menjamu MOF FC dan mereka menang besar lima gol tanpa balas.


Pada uji coba di Stadion Shah Alam, Selangor, Felcra FC unggul dulu melalui David Laly.

Gol eks pemain Barito Putera dan Persib Bandung itu seolah membakar semangat para pemain klub kasta kedua Liga Malaysia ini.

Felcra FC lalu mencetak gol-gol selanjutnya pada pertandingan pemanasan ini.

Dua gol setelah David Laly disumbangan striker asal Brasil bernama lengkap Anselmo Arruda da Silva.

Pemain yang biasa disapa Casagrande ini pun mantap mendapat layanan dari David Laly yang membuat lini tengah klub dengan julukan The Rivals ini makin hidup.

Lalu dua gol Felcra lainnya disumbangkan Firdaus ‘King’ Azizul dan Alif Samsudin.

Sebelumnya pada Sabtu (20/1/2018), Felcra kalah 0-1 dari Felda United pada uji coba di Stadion Tun Abdul Razak, Jengka.

sumber

Keren!, Terens Puhiri Goncangkan Liga Thailand, Mulai Dari Dikelilingi Wanita Cantik Hingga Populerkan Lagu ‘Tak Tun Tuang’

9:10 PM
Pesepakbola muda asal Indonesia yang baru saja menitih karir di Liga Thailand bersama klub Port FC, Terens Puhiri berhasil menyedot perhatian dan menjadi idola baru bagi suporter klub tersebut khususnya dari kalangan wanita. Bahkan, Terens menjadi pemain yang paling kerap mendapat permintaan dari para suporter untuk foto bersama.


Hal terssbut tentu tak lepas dari performa apik Terens khususnya dipertandingan terakhir saat Port FC yaitu menghadapi Sanfrecce Hiroshima pada 29 Januari kemarin. Ia turut berperan dalam kemenangan 5-2 meskipun tak menyumbangkan satu gol.

Disamping itu, pesona kebintangan pemain kelahiran Jayapura tersebut sudah terbangun sejak beberapa bulan lalu kala membela Borneo FC. Dimana, ia mampu mencetak gol indah ke gawang Mitra Kukar dengan akselerasi kecepatan kencangnya di Liga 1 2017 dan menghebohkan sepak bola dunia.

“Tapi sosoknya yang murah senyum membuat banyak fans bertekuk lutut. Terens menjadi pemain asing yang paling sering diminta fans wefie bareng, mengalahkan pemain asing lain seperti [Dragan] Bošković,” ujar pelatih Thai Port FC, Jadet Meelarp dilansir dari Goal Thailand.


Tak hanya berhenti situ, Terens juga mendapat julukan tersendiri, yakni ‘Tak Tun Tuang’ oleh para pendukung setia Port FC. ‘Tak Tun Tuang’ sendiri merupakan lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi Indonesia yang lahir dari Tanah Minang.

Kini publik Indonesia juga berharap Terens bisa nyaman di Thailand. Sebab dengan begitu, dia bisa mendapatkan banyak pengalaman yang bisa bemuara bersama Timnas Indonesia.

sumber

Tak Lolos Timnas U-19, Pemain Ini Secara Mengejutkan Justru Direkrut Klub Hebat Yunani

9:08 PM
Hallo sahabat Bola Liar, apakah kalian tahu dengan sosok Nicholas Yohanes Pambudi? bagi yang belum tahu, Nicholas adalah pesepakbola yang sempat mengikuti seleksi bersama Timnas Indonesia U-19 beberapa waktu yang lalu.

Sayang, Nicholas yang menimba ilmu sepak bola di luar negeri justru tak lolos Timnas U-19. Ia pun gagal bergabung ke dalam skuat Garuda Nusantara.


Meski pun sempat tak lolos Timnas U-19, Nicholas kini hadir dengan kabar yang cukup mengejutkan. Dimana pemuda berusia 18 tahun tersebut justru direkrut oleh sebuah klub Yunani, Aris Thessaloniki FC.

Bergabungnya Nicholas ke klub Aris Thessaloniki FC dibenarkan oleh sang ayah, Hernoto Teguh Pamudi yang menuturkan jika saat ini anak kebanggannya tersebut tengah menyiapkan segala sesuatu pindah ke negeri para dewa itu.

“Iya (gabung ke klub Yunani) tetapi nantilah kalau anaknya sudah resmi pindah. Sekarang lagi persiapan segala sesuatu yang diperlukan, jadi mungkin minggu depan sudah bisa update lengkapnya karena sudah resmi pindah ke Aris Apartement (tempat tinggal baru,’’ ujar sang ayah yang bernama Hartono kepada indosport.com, seperti dilansir dari indosport.com(04/02/2018).

Untuk diketahui, Aris Tessaloniki FC adalah klub yang kini berkompetisi pada kasta kedua Liga Yunani. Bergabungnya Nicholas ke klub tersebut patut kita apresiasi karena Aris Tessaloniki FC adalah sebuah klub yang cukup hebat.

Pelbagai gelar juara pernah diraih oleh klub tersebut. Mulai dari gelar juara Liga Super Yunani musim 1927/1928, 1931/1932, 1945/1946 dan Piala Yunani pada musim 1969/1970. Aris Tessaloniki FC pun saat ini berada pada puncak pertama klasemen divisi dua Yunani. Jika performa mereka terus stabil,bukan tak mungkin diakhir musim mereka bakal meraih gelar juara sekaligus promosi ke kasta tertinggi Liga Yunani.

Selamat berjuang disana Nicholas Pambudi!, semoga kariermu sukses disana. Dan tak lupa, semoga dirimu juga bakal dipanggil ke Timnas Indonesia.

Lantas bagaimana komentar pembaca setia Bola Liar mengenai keberhasilan Nicholas Pambudi bergabung ke klub hebat Yunani ini? berikan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah ini, terima kasih.

sumber: ucnews

Bos Persija Beri Sinyal Eks Bintang Persib Bakal Gantikan Ivan Carlos

9:05 PM
Bos Persija Jakarta, Gede Widiade, buka suara terkait calon pengganti Ivan Carlos. Dia memberi sinyal bakal rekrut mantan bintang Persib Bandung, Hilton Moreira untuk isi slot itu.

Ivan memang harus disayangkan mengalami cedera fatal. Akibat cedera tersebut dia diprediksi akan menepi paling tidak empat bulan.


Kondisi tersebut memaksa Persija bergegas cari pengganti. Nama Hilton menjadi sosok yang paling kuat menggantikan eks Persela Lamongan itu.


"Saya dan (Stefano Cugurra) Teco sudah sampaikan, pemain asing Persija tak boleh di atas 30 tahun. Namun, ini waktunya sudah sempit," ungkap Gede Widiade kepada wartawan usai konferensi pers semifinal Piala Presiden 2018.


Ada hal lain yang membuat bidikkan mengarah ke Hilton. Menurutnya, selain posisinya yang pas untuk dampingi Marko Simic, sang pemain sudah punya KITAS.

"Kalau sudah ada KITAS kan kami tak perlu lama-lama urusnya. Selain itu, siapa lagi yang punya kontribusi gol di atas 10?," tandas dia.

Seperti diketahui, pemain 36 tahun tersebut memang cukup tokcer di Liga 1 2017 lalu. Dia mengemas 10 gol dalam 32 laga untuk Sriwijaya FC.

sumber